Wednesday 17 June 2015

Patriotisme Dari Negeri Tatanga (1)

Patriotisme Dari Negeri Tatanga (1)
Tak seperti daerah lain di negeri ini. Patrotisme rakyat melawan bangsa kolonial Belanda masa penjajahan, terekam apik dalam catatan sejarah. Sekaligus menjadi romatisme heroik masyarakat tentang arti harga diri dari tindak kesewenang-wenangan atas nilai-nilai hak asasi manusi.
Tatanga, beberapa kali menghiasi pemberitaan media cetak dan elektronik, lokal maupun nasional, akibat letupan-letupan kecil bentrok antar kelompok masyarakat.
Tatanga, tidak hanya mengukir sejarah tentang lahirnya pemimpin-pemimpin masa kini, dari sekolah kecil, kumuh dan tak tak begitu mewah layaknya sekolah-sekolah dasar lainnya di Kota Palu. Sebut saja Aminuddin Ponulele dan Bandjela Paliudju yang merupakan jebolan SDN Tatanga.
Tatanga, sejarah tak akan lupa, bahwa dari salah satu sudut kecil di Kota Palu ini, sempat menggetarkan regu marsose Belanda.
Berdasarkan catatan lontara yang ditulis Badrun Arif, antara lain menuliskan ; masa Kemadikaan Tatanga dinyatakan 58 tahun sebelum Perjanjian Bongaya (18 November 1667). Namun dalam Lontara itu, tidak disebutkan siapa – siapa nama madika yang memerintah Tatanga.
Hanya disebutkan, masa Kemadikaan Tatanga berlangsung selama 104 tahun, dari tahun 1609 hingga tahun 1713.

(bersambung)

0 komentar :

Post a Comment

lahan tani lahan tani lahan tani lahan tani