Tuesday 23 June 2015

Tatanga, Patriotisme (nyaris) Terlupakan (2)

curhat colongan - curcollogi
Dalam catatan Madika Malolo Tatanga, Amir Kasa tahun 1903 di kulit bambu dalam huruf bugis, tercantum masa kebaligauan (Baligau : sebutan untuk raja) berlangsung selama 46 tahun sesudah Perjanjian Bongaya, antara Belanda – VOC dengan Kerajaan Goa.
Baligau di Tatanga  mengepalai wilayah yang disebut Patanggota (empat wilayah), yang meliputi Bulili (Birobuli), Lekatu, Maravola (sekarang disebut Marawola) dan Vau (Vou). Masing-masing nggota (wilayah) dikepalai oleh Magau. Namun dari masa 1609 – 1713, Kerajaan Tatanga membawahi valunggota (delapan nggota/ngata/wilayah).
Nama – nama Baligau yang memimpin Kerajaan Tatanga periode 1713 – 1903 (atau selama 190 tahun) atau hingga awal masuknya penjajah Belanda ke Lembah Palu adalah;
Busilemba        : 27 tahun.
Bekalemba         : 23 tahun.
Mo Esabulava (ratu) : 31 tahun.
Kalonjogu         : 27 tahun.
Lasatumpagi        : 25 tahun.
Lasarata                : 19 tahun.
Maebunga (ratu)    : 10 tahun.
Lasatandedunia      : 20 tahun.
Rangginggamagi (ratu) : 8 tahun.
 Sedangkan susunan personalia pemerintahan Tatanga dibawah kepemimpinan Ratu Ranggigamagi (1895 – 1903) terdiri atas sebagai berikut; Baligau (ratu) ialah Ranggigamagi, Madika Malolo (kepala pemerintahan) Amir Kasa, Punggava (komandan pasukan) Gonurante, Pabisara (juru bicara) Latorampe, Galara (hakim) Ritulero, dan Tadulako (panglima) Songgolangi.
Dimasa pemerintahan Ratu Ranggigamagi itulah terjadi peperangan melawan pasukan (marsose) Belanda di lembah Palu. Tatanga mempersiapkan bentengnya masing-masing di Ngata (kota) Tatanga, Lelonggarata dan Bulili (Birobuli). (bersambung)

0 komentar :

Post a Comment

lahan tani lahan tani lahan tani lahan tani